Dari Bakar-bakar hingga Puncak Munara
Selamat pagi khalayak maya, pagi
ini ane ingin menceritakan cerita pertama kali untuk naik gunung,, sebenernya
si dulu pernah nyoba2 naik ke gunung salak, tapi itu Cuma sampe kawah doang dan
ga ada persiapa sama sekali, jadi Cuma modal kamera hape jadul dan pakean
training yang cukup culun dan mungkin kurang berkesan untuk dibilang naik
gunung,, hohohoo
Berawal dari acara selametan
pembukaan kolam lele di hari sabtu malem minggu, akhirnya ane dan temen-temen bisa kumpul dan bisa becanda bareng sambil
bakar ikan mas yg hasilnya sangat tidak memuaskan karna hancur dagingnya
(hahahaha) dan seekor ayam yang lumayan enak, namun semua memang terasa begitu
nikmat jika di lakukan bersama2 temen sambil cerita2 nostalgia, hehehe
Jam 21:00 pun acara bakar2 kami
mulai, bertempat dirumah bg abien (temen waktu di yamida) yg sekaligus tempat
buat ane numpang budidaya lele juga akhirnya bakar2 pun kami mulai, dengan
potongan2 bata sebagai penopang ikan serta bara api sisa pembakaran di sebuah
perapian, membuat kami dengan mudah dalam menyalakan bara api, namun ternya
kendala pun ada pada alas untuk ikan yg dibakar, karna disana ternyata tidak
ada alat untuk panggangan, setelah mencari kesana kemari akhirnya sebuah kawat
pembatas jendela pun kami korbankan untuk membakar ikan dan ayam tersebut. Sebenernya
ga enak juga ama bg abien, tapi karna terpaksa yaudah jadi dikorbankan deh,,
(maaf ya bg abienn).... tanpa kendala yg berarti bakar2 pun berjalan dengan
lancar dari awal hingga matang,, hehehhe
Dengan selembar daun pisang yg
lebar maka hasil bakaran pun di gelar, sebenernya kami masih menunggu 1 temen
lagi yg masih dijalan , namun karna dia terlalu lama, akhirnya tanpa
memperdulikan dan perut yg sudah mulai lapar, makanan itu pun kami santap :D
tentunya tak lupa kami berdoa bersama dulu untuk kelancaran usaha kami hehehe,,
(maap ya mom)
Acara pun dilanjutkan dengan
ngobrol2 bareng sambil pada ngerokok, akan kenikmatan yg diceritakan para
perokok akhirnya saya mencoba untuk menghisapnya, namun baru 1 hisapan udah
batuk2, ternyata memang ga berbakat buat ngerokok XD, sedang asyik mengobrol
akhirnya tiba juga temen yg udah di tunggu2, dialah mom alias angga alias muhammad
syinggera atapukan, yang telah mengubah rencana awal untuk menginap di rumah bg
abien malah mengubah menjadi menginap di gunung, ya gunung munara.
Bersama seorang teman, bg mangap
(begitulah panggilannya) dia adalah temen ragel sewaktu mendaki gunung, mereka
berdua pun makan hasil bakaran kami yg telah kami siapkan terlebih dahulu dan
sudah di kasih obat gatal hahahahhaa (becanda mom). laptop merah kesayangan yang
sudah ternstall pes 2013 pun siap dimainkan bersama, membuat cup dengan peserta
7 orang membuat permainan sangat seru, saya yang skill nya di atas rata2 pun
dengan mudah mengalahkan yg lain, dengan perjuangan sengit akhirnya barcelona
pun menjadi juara,, hahahahhaha
Dengan wancana gunung munara yg
spontanitas akhirnya terlaksana juga, ckckckck..... setelah bermain sampai jam
1:30, permainan pun di hentikan dan kami bersiap2 berangkat, terjadi hal lucu sebelum
kami berangkat, ketika berada dirumah bg abien, rencana semula kami menginap
dan 1 teman yg bernama bg beri ketika ditanya menginap lalu dia jawab tidak,
namun kenyataan nya terbalik kami yg berniat menginap malah pergi naik gunung,
sedangkan bg beri yg awalnya tidak ingin menginap justru menginap sendiri, dan
itu hal yg sangat lucu,,, XD
Sebelum berangkat, kami pulang terlebih
dahulu untuk menaruh laptop dan mempersiapkan segala sesuatunya, hingga
akhirnya jam 2:30 kami berangkat. Dikarenakan beberpa teman tidak bisa ikut danar,
bg abien sama bg beri. maka dari kami bertujuh, hanya 4 orng yg berangkat. Dan perjalanan
menggunakan 2 buah sepeda motor.
Rute yg dilalui sangat mudah di
ingat, hanya tinggal lurus saja dari pasar parung tidak sampai sejam langsung
sampai di tempat tujuan, namun saat perjalan banyak sekali halangan dan
rintangan yg menghadang,, ( lebayy ).. mulai dari rasa ngantuk yg menyengat,
debu yg sangat tebal dijalan dikarenakan jalanan tersebut merupakan jalanan
proyek, serta jalanan yg rusak parah pada beberapa titik. dan dari itu semua
ada hal yg lebih parah, yakni helm si mom ketinggalan di tempat pengisian
bensin, padahal sudah berjalan sebegitu jauh dan udara debu yg menyengat, masa
dia ga berasa ga pake helm, kan lucu.. (hahaha)
Jam setengah 4 kami pun tiba di
gerbang gunung munara, dengan membayar uang masuk 5.000 perorang 10.000 untuk
biaya parkir, cukup murah untuk bisa mendaki sebuah gunung yg pemandangannya
menurut saya sangat bagus. Hehehe..... Karna waktu yang tanggung ke waktu
sholat shubuh, maka kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menunggu
adzan shubuh. Sambil menikmati kopi dan ada juga yg tidur ( siapa yg tidur? Siapa
lagi kalo bukan saya, hahahah .... si mom si ragel juga si hehehhe). Satu hal
yg kami lihat di sana yg membuat hati kami miris dan marah, yakni penangkapan
hewan liar oleh warga sekitar seperti kucing hutan dan musang, padahal hewan
itu dilindungi dan harus dijaga, tapi mereka tega membunuhnya,, semoga mereka
disadarkan agar tidak memburu hewan langka itu lagi,,, (aamiiin)
Setelah sholat shubuh, kami pun
bersiap untuk naik untuk mengejar indahnya sunrise di puncak gunung. Kondisi jalan
yg gelap tak menyurutkan hati kami untuk mendaki, meskipun pagi namun ternyata
udara yg dihirup tidak sesegar yg dibayangkan, mungkin karena musim panas jadi
udaranya berdebu. Disarankan agar memakai masker atau baff,, hehehe
Tidak sampai 1 jam, kami sudah
tiba di puncak gunung munara, ternyata diatas sudah banyak sekali orang2 yg
menginap membuka tenda, keadaan dipuncak pun sangat ramai seperti pasar. Banyak
pendaki yg ingin menyaksikan sang matahari untuk keluar dari persembunyiannya,
kami pun berfoto2, bercanda, tertawa dengan penuh bahagia tanpa dosa
menyaksikan indahnya ciptaan yg maha kuasa, meski kami hanya berempat, namun
kami tidak kalah ramai dengan rombongan yg lain karna suara tawa bg mangap yg
bikin rame (ahahhha XD).
Tak puas hanya sampai di puncak
munara, kami pun lanjut ke puncak bintang, yg mana tempatnya bersebelahan
dengan puncak munara, hanya perlu mendaki beberapa puluh meter lagi untuk
mencapai puncuk tersebut. Tak butuh waktu lama untuk kami sampai di puncak
bintang, dan yg kami dapat ternyata tidak terlalu wah seperti yg dibayangkan,
karna pemandanganya tidak jauh berbeda ketika berada di puncak munara. Huhuhuuh.....
Karna merasa sudah cukup dengan semua yg
telah kami saksikan, maka kami pun memutuskan untuk turun gunung,
jam 09:00 kami start dari puncak
bintang, dan sekitar jam setengah 10 kami sudah tiba dibawah. Terasa lebih
cepat dibanding ketika kami mendaki,ckckkc ..... kami pun mampir di sebuah warung untuk
sarapan pagi, ternyata harga untuk nasi uduk disana sangat murah, 3.000 rupiah
untuk sebungkus nasi dan 1.000 rupiah untuk gorengan yg lumayan besar, dan itu
merupakan harga yg pas buat org yang memiliki penyakit kanker alias kantong
kering ,, hehehhe
Dan tak lupa kami berfoto
digerbang untuk kenang2an, tak sabar menunggu tg 25 september untuk menaklukan
puncak papandayan garut,
Papandayan i’m coming....
Garut i’m coming........
Tunggu cerita ane selanjutnya,,,
hehehe..............
To be
continue................................
Wkwkwkwkwk..
ReplyDeleteBagus bagus way,, lanjutkan..
yoi tunggu cerita selanjutnya di papandayan XD
ReplyDelete