Dialah Istriku


Sebenarnya tulisan ini ingin ku buat dari awal kami beri berkenalan hingga kami menjadi sepasang manusia yang di satukan oleh ikatan sebuah pernikahan,

Namun seperti kata pepatah, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali,

Berawal dari sebuah pertemuan yang kami tidak rencanakan sama sekali, mom dan ragel ( dua sahabat terbaik saya) mengajak untuk menaklukkan puncak tertinggi gunung di Jawa Tengah, mungkin cerita selengkapnya bisa di baca di tulisan Saya ( selamet to selametan),

Singkat cerita Stasiun senen menjadi titik kumpul pertemuan kami atau dalam bahasa keren nya 'mepo', serayu malam menjadi pilihan kami untuk melakukan perjalanan menuju provinsi Jawa Tengah, di stasiun saya bertemu banyak teman baru yg belum pernah saya kenal sebelumnya,
'mba iva' begitu teman teman lain memanggil namanya, nama yg menjadi pendamping hidup saya sampai saat ini,
Tak ada yg terlalu spesial dari dirinya, wajah pun masih terbilang standar wanita Indonesia pada umumnya, cantik? Hmm saya rasa itu relatif, tak ada standar untuk kecantikan wanita, setelah kita mengenal lebih jauh maka sifat nya lah yg membuat dirinya terlihat cantik dan bahkan sangat cantik melebihi bidadari,

13 november 2 tahun lalu menjadi tanggal keberangkatan kami menuju Jawa Tengah, entah ini kebetulan atau memang kita sudah berjodoh, tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran wanita yg sangat saya cintai ini, hanya berselang 1 hari dari tanggal kelahiran saya yang jatuh pada keesokan hari nya,

Hari itu saya tidak mengetahui adanya persamaan bulan dan perbedaan tanggal yg hanya selisih satu angka antara kami, karna di hari itu saya hanya berkenalan sekedarnya,

Kesan pertama saat bertemu ialah, wanita manja. ya, kata itu yg terlintas di fikiran saya ketika kami ingin mulai melakukan pendakian, merepotkan, tidak kuat menanjak, dan lain sebagainya, namun seperti kata pepatah, " don't judge from cover" jangan menilai seseorang dari penampilan, 

Singkat cerita kami tiba di basecamp pagi hari, dalam perjalanan pendakian iva (sapaan akrab nya) melakukan pendakian dengan tenang namun baik, 
Setapak demi setapak kami lalui, namun baru tiba di pos 1, ragel mengalami keram pada kakinya, waktu itu ragel yg terlebih dahulu mengenal iva, niat awal ragel yg akan membackup iva tapi ternyata malah ia yg kami backup Hehe... 



Perjalanan pun kami lanjutkan, setelah sekitar 1 jam kami mendaki pos 2 pun menjadi titik peristirahatan kami, namun karna berasalan jika terlalu lama beristirahat akan malas untuk berjalan lagi,, ipeh (ledekan saya saat kami mulai dekat) pun melanjutkan perjalanan lebih dahulu, dan saya pun mengikutinya dengan maksud untuk membackup, 

Obrolan demi obrolan kami sampaikan, tak ada perasaan apapun saat itu, hanya mungkin sedikit asik aja berbicara dengan dia, karena kami memulai perjalanan terlalu siang, maka kami memutuskan untuk membuka tenda di pos 3, gerimis rintik2 menemani perkemahan kami di malam itu, saat itu waktu isya sudah masuk, sedangkan kami belum menunaikan sholat magrib, akhirnya kami menunaikan sholat isya dan magrib dengan jama'. Saya pun saat itu menggerakkan teman2 untuk melaksanakan kewajiban tersebut, dan saat itu honey(panggilan sayang pertama saya) merasa terkesan dengan sikap saya, ia merasa ada sesuatu yg sepesial dari diri saya karna masih memperdulikan kewajiban disaat itu, 

Setelah selesai sholat dan makan, kami memutuskan untuk tidur, anggota di bagi dan campur dengan maksud menghindari hippotermia, dan saat itu saya pun satu tenda dengan iva. Dan apa aja yg kami lakukan di tenda? Hmmm,, ya tidur lah ckckkc

Pukul 3 dini hari kami bersiap untuk melakukan perjalanan kembali menuju puncak, segala perbekalan secukupnya di siapkan, ada beberapa teman yg tidak ikut, termasuk iva awal ingin tidak ikut karena tensi darah nya saat itu sedang turun, namun ia tetap memaksakan diri, 
Setibanya di pos 4 akhirnya ia pun sudah tidak bisa melanjutkan dan disini saya dan mom yg saat itu membackup nya pun kebingungan, karna jika di antar ke pos 3 lagi terlalu jauh namun jika di paksakan pun tidak mungkin, akhirnya dengan berat hati ia kami tinggalkan di pos 4 kpd teman2 disitu yg sedang berkemah juga, kebetulan disitu banyak perempuan nya jadi saya tidak terlalu khawatir, 
Beberapa jam kemudian saya akhirnya sampai di puncak dan target untuk mendapatkan sunrise pun tercapai, setelah kami menikmati indahnya proses matahari terbit dari puncak tertinggi di Jawa Tengah, kami mendengar kabar bahwa iva(yg kini menjadi istri saya) melanjutkan perjalanan menuju puncak bersama teman-teman pendaki yg bukan berasal dari kelompok kami, namun pendakian ia terhenti hanya sampai puncak 9 karna keadaan tubuhnya yg tidak memungkinkan, Lili yg saat itu memutuskan untuk turun terlebih dahulu pun bertemu dengan nya dan mereka memutuskan untuk turun ke basecamp lebih dahulu meninggalkan kami semua, 
Mungkin ia merasa dendam, ckckkc 



Banyak drama yg terjadi saat kami akan menuju stasiun, namun semua sudah saya ceritakan di blog saya jadi tidak akan saya ceritakan lagi karna disini fokus nya sudah berbeda Hehe. 
Kedekatan kami pun berlanjut karna kami sering chatting melalui wa, saya yg saat itu sedang dekat dengan wanita yg sekarang jadi mantan pun tidak melakukan chatting se intens dengan iva, akhirnya kedekatan pun semakin dalam saat kami melakukan perjalanan  bersama, mulai dari ke kawah ratu, pulau pahawang, Gunung gede, maupun saat kami semua berkumpul, semenjak kejadian itu kami memiliki hubungan yg spesial yg mana saat itu kami pun sama-sama memiliki orang lain, ya meskipun statusnya cuma pacaran, 

Suatu ketika saya yg saat itu merasa perbuatan kami harus segera di luruskan, artinya kita tidak mungkin membagi perasaan ke orang lain, akhirnya dengan segala pertimbangan karna saya sudah lebih lama dengan wanita sebelumnya, maka saya memutuskan untuk memilih yg pertama, namun setelah kalimat itu saya ucapkan, terdapat rasa penyesalan yg begitu dalam, komunikasi pun sempat terputus sejak saya mengucapkan kalimat itu, 
Namun saat itu teman2 mengajak kami untuk ikut mendaki gunung gede, mereka tidak mengetahui permasalahan yg sedang kami hadapi, dengan maksud menutupi nya akhirnya kami pun ikut,,, 




Disana saya yg saat itu merasa tidak ingin kehilangan dia, akhirnya pun melakukan pembicaraan kembali dan akhirnya kami dekat lagi, 
Dengan segala pertimbangan mulai dari pendapat teman2 dan orang tua, akhirnya saya memutuskan untuk memilih wanita yg sangat saya cintai ini, dan saya memberikan pernyataan selesai kepada gang pinang (begitu iva menyebutnya), 

Tak perlu lama kami untuk meresmikan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius, tepatnya setelah lebaran dan beberapa bulan itu iva pergi ke Norwegia, setelah ia kembali saya pun langsung berkenalan dengan keluarga nya, maret tahun berikutnya menjadi bulan sepesial untuk mengikat hubungan kami, dan mei pun menjadi saksi janji suci kami, tak ada resepsi mewah tak ada adat istiadat yg rumit, pernikahan sederhana sudah membuat kami 
bahagia, 



dan sekarang umur pernikahan kami sudah berumur 10 bulan, kami masih belum di beri kepercayaan untuk memiliki momongan, mudah2an di umur pernikahan kami yg genap 10 bulan Ini allah kasih kado sepesial berupa seorang baby lucu yg membuat saya bertambah semangat dalam membahagiakan keluarga kecil kami,, 
Aaamiin

Comments

Popular posts from this blog

Modal Jari Buat Belanja, ya cuma Di bukalapak.com

Slamet to selametan 3428 Mdpl (part 1)

Pengalaman perpanjang Sim (DEPOK)